Selasa, 13 Maret 2012
Android Market Kalah Bersaing dengan App Store
CALIFORNIA - Persaingan Apple dengan sistem operasi Android, bukan hanya soal gadget besutan vendor masing-masing, tapi juga toko aplikasi. Data terbaru pada Selasa, menyebutkan bahwa jumlah aplikasi baru yang memasuki App Store lebih dari Android Market.
Alasan pengembang lebih melihat ke arah iOS, sebagian disebabkan fragmentasi pada platform Android. Mengutip studi oleh analisis Flurry, Business Week melaporkan meskipun Android memimpin dalam pangsa pasar smartphone, tapi pemilihan aplikasi di sisitem operasi (OS) Android kalah banyak dengan rancangan yang ditawarkan untuk iOS.
Studi Flurry menemukan bahwa dorongan Google untuk menyamakan atau mengungguli App Store milik Apple melambat. Kemungkinan ini karena kesulitan yang dihadapi pengembang dalam memprogram untuk OS mobile Android yang terfragmentasi.
"Kami melihat perpindahan yang lebih besar untuk iOS," ujar Peter Farago, Vice President of Marketing Flurry, seperti dilansir dari Apple Insider, Rabu (15/2/2012).
Melalui penelusuran studi di 2011, lebih dari 65 ribu proyek baru telah dimulai oleh sekira 55 ribu pengembang dan aplikasi baru untuk iOS sepanjang tahun lalu tumbuh dua kai lipat dibanding aplikasi Android.
Sementara itu, dari hasil survei dua ribu orang yang dilakukan oleh Appcelerator dan IDC, menunjukkan bahwa pada November lalu, lebih sedikit pengembang yang sangat tertarik dalam menulis kode untuk handset berbasis OS besutan Google dibandingkan pada Juni sebelumnya. Sedangkan minat terhadap iOS, tetap sama selama periode tersebut.
Lesunya aplikasi baru, menurut pemrogram yang harus disalahkan adalah fragmentasi pada ekosistem Android. Selain fragmentasi platform, Android Market juga memiliki beberapa toko aplikasi lain tidak seperti Apple yang bergantung pada iTunes yang menyimpan data kartu kredit pengguna, untuk membuat transaksi pembelian yang sederhana dan cepat.
Bahkan menurut Farago, pengembang dapat mendulang lebih banyak uang di iOS. Contohnya saja, GameHouse, pembuat game 'Doodle Jump' dan 'NCIS the Game' yang mengklaim mereka berhasil mendapatkan tiga atau empat kali lipat pendapatan di iOS dibandingkan rekan bisnis lain, yakni Android. Sebagian alasan dari hal ini adalah versi di Android harus dilengkapi terlebih dahulu, untuk berbagai penyesuaian yang diperlukan bagi serangkaian handset Android seperti halnya perubahan versi OS.
Industri aplikasi mobile melihat iOS sebagai juara bertahan di distribusi aplikasi, tapi banyaknya perangkat Android di pasar memberikan anggapan yang berbeda tentang paltform tersebut.
Maka jika Google dapat menggabungkan mitra produsen handset, serta menciptakan sebuah toko menjadi satu kesatuan yang sederhana dan menyatu dari segi keuangan seperti halnya iTunes, Android mungkin bisa menjadi pemimpin baru di industri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar