*

Pages

Rabu, 25 Januari 2012

BINTANG DALAM UNGKAPAN

Terkadang memang hidup ini aneh, gag tau juga apa yang sebenarnya Sang pencipta pikirkan di akhir jalan ini. Aku yang mencoba berusaha aja udah terlalu lelah buat berpikir cuma dalam diri terikat jangan sampai lepas bahwa percaya diri itu emang penting dan perlu diterapkan (PeDe abiezz.. :D). 


Dari kediamanku yang jauh disana aku berjuang demi keinginan dan angan-angan yang pengen saya capai. Sebenarnya itu mudah bagi orang-orang yang sanggup atau mengerti pentingnya sebuah emas itu berasal. Tapi aku yang dihadirkan dengan penuh keterbatasan jadi ya mau gak mau harus berjuang dengan segala keterbatasan tersebut. Mungkin kepercayaan diri inilah yang membawa aku terus mendaki tingginya gunung (mesti gag lewat gunung sebenarnya...hehe) dalam arti itu jalan yang harus kutempuh.
Pernah dikemudian hari ku merasa hidup ne begitu sempurna sehingga semuanya yang disekitar belum tentu dapat merasakan hal itu. Dan pada waktu demi waktu hanya diri inilah semuanya dapat menyanjung, menghormati, menghargai dan menilai bahwa diri inilah gak serapuh apa yang dibayangkan. Sehingga mereka semua tahu bahwa diri inilah yang akan meneruskan jejak-jejak mereka yang mulai terkapar dalam hijau daratan ini.

Tapi sebenarnya dalam segala kondisi dan fakta yang bisa aku ungkapkan mungkin Bintang Gelap alias gak bersinar inilah yang mampu tuk buka mata kembali bahwa badan dan raga ini belum beranjak dan berdiri. Mungkin  memang salah produser dalam hidup ini sehingga mereka disana merasa begitu sempurna. Akupun sadar bahwa begitu sulit hidup tanpa ada pondasi yang mendasari keanganan dan keinginan itu tuk berdiri kokoh. Sampai saat ini aku berada disekeliling orang-orang yang begitu hebat dalam hal apapun yang sanggup menerpa angin dan badai bila itu datang.

Imaji emang begitu kuat dan besar sampai terkadang kita terlalu bermimpi untuk mewujudkan, tapi ku akan berjanji bahwa pasti kumewujudkan hal apa yang gak bisa orang-orang hebat itu capai. Mereka tidak melihat hanya tersenyum kepadaku yang telah menganggap angin lalu dan berputar-putar hanya menggoyangkan sehelai rumput kering. Aku tak peduli apa gerang mereka mungkin angin hanya angin, tetapi mesti kecil itu akan menjadi besar dan jika seperti itu akan menakutkan yang disekelilingnya. Aku hanya berucap inilah sebenarnya produser serta aktornya yang mungkin akan lahirkan cahaya mesti redup di remang-remang gemerlapnya jagad raya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar