Penggenggam Sunyi (review)

Berdering…. Suara kalbu bergolak tak tentu.

Sirnakan lamunan dalam genggaman naluri…

Penggalan makna dan ungkapan bibir jiwa 

yang seakan penghancur tahta kaum muda

Terkaratkan erat di bilik2 dan sendi2 raga, 

goyahkan moral terengah-engah dibuatnya.

Sang tangan mengepal kuat tersimpan kebijakan iman 

tak adakah gertakan dan jeritan

Bagi perusuh hati kehidupan itu???

"Dalam hidup, kamu harus ingat : kamu lebih berani dari yang kamu duga,

lebih kuat dari yang kamu tahu, dan lebih pintar dari yang kamu pikirkan".

Kata-kata itu murni yang sesungguhnya adalah

terapan yang harus dituangkan dalam

cangkir kehidupan dan gelas suci dunia.

Tapi,,, hanya separuh bahkan secuil nyawa yang terkobar.

Mata tak bertatap hanya rasa yang mengiringi

Membangun adalah bagian celah sempit di lorong

kelamnya palung dan tebing-tebing.

Sang mata merah tertawa mencampur

racun dan bisa

dalam dinginnya anggur.

Memisah mencerai beraikannya...

Nestapa dan derita terkoyak-koyak oleh kusutnya moral membinasakan

Namun, Tanah berduri ini membuat hambamu berjalan sempurna.

"Seberat apapun beban masalah yang kamu hadapi saat ini, 

percayalah bahwa semua itu tak pernah melebihi batas kemampuan kamu".

Sambil meneguk air hitam racun penglihatan.

Tubuh mengunci dalam tiang dan gerbang masa depan

menghilang bak debu terhanyut garis keras ketakutan.

Bila kegagalan itu bagaikan hujan, dan keberhasilan itu

bagaikan matahari cerah, maka butuh keduanya untuk

melihat Sang pelangi indah................